PROMOSI TAMAN BACAAN MASYARAKAT
Salah satu instrumen untuk membangkitkan budaya gemar
belajar melalui masyarakat gemar membaca adalah dengan tersedianya Taman Bacaan
Masyarakat (TBM). TBM itu sendiri adalah suatu lembaga/tempat yang menyediakan
bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan sebagai tempat
penyelenggaraan program pembinaan kemampuan membaca dan belajar masyarakat.
Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat
(2006: 9) Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah tempat/wadah yang didirikan dan
dikelola baik masyarakat maupun pemerintah untuk memberikan akses layanan bahan
bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dalam
rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar TBM.
Menurut Sutarno NS (2008) Taman Bacaan Masyarakat adalah
tempat yang sengaja di buat pemerintah, perorangan atau swakelola dan swadaya
masyarakat untuk menyediakan bahan bacaan dan menumbuhkan minat baca kepada
masyarakat yang berada di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM merupakan
suatu tempat yang sengaja dibuat dan dikelola oleh masyarakat, perorangan,
lembaga dan pemerintah untuk menumbuhkan minat baca kepada masyarakat yang ada
di lingkungan taman bacaan tersebut. Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung
jawab, wewenang, dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya, mengelola dan
mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa untuk ikut memiliki (sense of belonging), ikut bertanggung
jawab.
Menurut Amrin (2011: 4) Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah
lembaga atau unit layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan dan
berguna begi setiap orang per orang atau sekelompok masyarakat di desa atau di
wilayah TBM berada dalam rangka meningkatkan minat baca dan mewujudkan
masyarakat berbudaya baca.
A. KONSEP PROMOSI
Promosi berasal
dari kata promote dalam Bahasa
Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi adalah
seni dan teknik untuk berhubungan dengan masyarakat, memperkenalkan
produk-produk yang dihasilkan pelayanan serta fasilitas yang disediakan agar
calon pengguna mengetahuinya (Kotler, 2003). Adapun pendapat Lasa (2009),
mengenai promosi yaitu pertukaran informasi antar organisasi/lembaga dan
konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang
tersedia dalam organisasi dan membujuk calon konsumen untuk bereaksi terhadap
produk atau jasa tersebut.
Menurut Asri,
Marwan (1991) kegiatan promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk
memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk mereka agar membeli,
serta mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan pembelian ulang. Fungsi
kegiatan promosi adalah mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon pembeli, menciptakan dan menumbuhkan ”interest” pada diri calon pembeli,
mengembangkan rasa ingin (desire)
calon pembeli untuk memilih barang yang ditawarkan. Menurut Darmono (2007)
tujuan promosi adalah memperkenalkan atau menaikkan citra atau populasi dari
barang atau jasa yang akan dijual.
Berikut ini
merupakan tujuan dari kegiatan promosi (Rao, S. Sreenivas, 1999).
1.
Menarik dan
menangkap perhatian (baik pembeli potensial atau yang ada).
2.
Menyadarkan
pembeli akan produk/jasa yang disediakan organisasi.
3.
Menempatkan
produk/jasa serta organisasi di dalam benak pembeli potensial dengan cara yang
unik dan disukai.
4.
Memotivasi
pembeli untuk membeli produk/jasa.
5.
Menyampaikan
pesan kepada pembeli secara terus-menerus.
Dalam dunia bisnis, promosi adalah
usaha untuk memajukan dan meningkatkan popularitas barang/jasa yang akan dijual.
Meskipun TBM merupakan organisasi yang tidak mencari keuntungan, namun promosi
perlu dilakukan dalam organisasi ini. Menurut Edinger (1980), promosi dalam
bidang perpustakaan/TBM adalah kegiatan komunikasi dengan pemakai maupun
pemakai yang belum memanfaatkan perpustakaan/TBM (pengguna potensial).
Secara rinci tujuan promosi
perpustakaan/TBM menurut Septiyantono (2003) adalah.
1.
Memperkenalkan
fungsi perpustakaan/TBM kepada masyarakat pemakai.
2.
Mendorong minat
baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan/TBM
semaksimal mungkin dan menambah orang yang gemar membaca.
3.
Memperkenalkan
pelayanan dan jasa perpustakaan/TBM kepada masyarakat.
4.
Memberikan
kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan perpustakaan/TBM dan menggunakannya,
serta mengembangkan pengertian masyarakat agar mendukung kegiatan
perpustakaan/TBM.
5.
Memasyarakatkan
slogan ”tak kenal maka tak sayang”.
B. PROMOSI TAMAN
BACAAN MASYARAKAT
Dalam menerapkan berbagai kegiatan
promosi TBM, pengelola harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain.
1.
Sasaran
pengguna yang hendak dicapai
2.
Respon pengguna
yang diharapkan
3.
Informasi yang
hendak disampaikan
4.
Media promosi
yang paling tepat digunakan untuk mencapai pengguna
5.
Sumber daya
yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi yang telah ditentukan
Menurut Sameto, Hundoro (2004) jenis
media promosi dalam kegiatan promosi adalah 1) penerbitan berkala dapat berupa
majalah, brosur, dan leaflet yang
dibagikan secara berkala dan rutin kepada konsumen yang terpilih, 2) poster,
stiker dan flayer adalah promosi
berupa lembaran yang tercetak sangat unik dan indah dalam kegiatan promosi, 3)
kalender dinding juga sering digunakan sebagai media promosi perusahaan,
biasanya keperluan perusahaan akan kalender dinding untuk dibagikan kepada
karyawan atau customer, 4) bookmark atau pembatas buku adalah alat
pemasaran yang paling umum dan berguna untuk mengiklankan bisnis dengan cara
paling nyaman dan efektif, 5) spanduk adalah kain membentang biasanya berada tepi-tepi
jalan yang berisi teks, warna dan gambar, 6) pin sebagai salah satu media
paling menghemat banyak biaya promosi karena pembuatan satu pin ini sangat
murah dengan hasil penyebaran iklan yang bisa lebih luas, 7) logo adalah
lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi.
Media cetak adalah suatu media yang
statis dan menggunakan pesan-pesan visual dalam melakasanakan fungsinya sebagai
media penyampaian informasi. Sarana promosi di Taman Bacaan Masyarakat dalam
bentuk cetak antara lain.
1)
Kartu anggota
Unsur visual desain antara lain sebagai
berikut bentuk fisik dari kartu anggota persegi panjang, menggunakan warna yang
menyolok, teks perancangan kartu nama menggunakan teks yang isinya berupa
informasi mengenai alamat dimana lokasi TBM, logo TBM, dan formulir kartu
anggota, agar memudahkan dalam meminjam buku di TBM, huruf atau typografi pembuatan kartu nama
menggunakan jenis huruf atau typografi yang
bersifat formal atau sedikit menggunakan variasi agar mudah terbaca.
2)
Baju
Rancangan pembuatan baju dalam sarana
promosi antara lain warna yang dipilih yang cerah, teks dalam rancangan ini
menggunakan teks yang informasinya memotivasi orang lain untuk membaca buku,
efeks grafik dalam rancangan baju agar kelihatan lebih menarik.
3)
Gelas
Rancangan pembuatan gelas ini dibuat
secara sederhana dengan hanya meletakkan logo TBM pada gelas.
4)
Payung
Rancangan pembuatan payung sama dengan
rancangan pembuatan gelas.
5)
Pin
Rancangan pembuatan media pin sebagai
berikut gambar yang dipilih adalah foto kegiatan yang pernah dilakukan oleh
Taman Bacaan Masyarakat, teks perancangan pin menggunakan teks yang
informasinya diletakkan di tengah-tengah pin agar lebih jelas.
6)
Leaflet
Secara fisik leaflet sering kita jumpai
dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat, terdiri atas berbagai ukuran, tak
berjilid yang didalamnya berisi informasi yang bertujuan untuk memberitahukan
kepada masyarakat luas tentang sesuatu berkaitan dengan penerbitnya atau
lembaga yang mengeluarkannya. Isinya juga sering berupa informasi mutakhir
mengenai peristiwa terkait dengan TBM (Saefudin, 2006). Leaflet dapat ditempatkan pada lokasi yang strategis hal ini
bertujuan agar sasarannya atau masyarakat dapat mengetahui informasi yang
diberikan oleh suatu institusi atau lembaga yang menerbitkannya.
7)
Brosur
Brosur menurut Hamilton (1990), perlu
mencantumkan informasi yang penting diketahui oleh pengguna TBM antara lain jam
TBM, lay out TBM, koleksi, fasilitas,
sistem peminjaman dan syarat-syarat menjadi anggota. Teks perancangan brosur
menggunakan teks yang isinya berupa informasi mengenai alamat, visi, misi,
tujuan, jenis koleksi, syarat menjadi anggota, dan formulir pendaftaran agar
memudahkan membaca dalam mengetahui tentang TBM.
8)
Spanduk
Spanduk
menggunakan warna yang cerah, besar spanduk disesuaikan dengan tujuan dan letak
pemasangan spanduk, diberi ilustrasi untuk menarik orang agar dilihat.
9)
Poster
10) Stiker
11) Kalender
12) Artikel pada majalah/koran
Artikel
merupakan promosi publikasi. Publikasi adalah aktivitas untuk memromosikan
perusahaan atau produknya dengan memuat berita mengenai subjek itu tanpa
dibayar oleh sponsor (Kotler dan Amstrong, 2003). Artikel yang dimuat dalam
majalah/koran dapat berupa laporan kegiatan TBM dan profil TBM. Melalui
publikasi, TBM dapat memiliki nilai kepercayaan yang tinggi sebab artikel dan
berita di media biasanya lebih otentik dan lebih dipercaya oleh pengguna
daripada iklan.
13) Signboard
Media
ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah suatu lokasi
tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang menuju lokasi tersebut.
Selain media cetak seiring perubahan
revolusioner dalam bidang pemasaran, serta iklan promosi didorong oleh kemajuan
dan perkembangan teknologi yang berdampak pada perkembangan melalui media
interaktif, khususnya internet. Media internet memungkinkan aliran informasi
yang timbal balik, pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan
isi informasi yang mereka terima dalam waktu yang singkat. Tidak seperti bentuk
tradisional komunikasi pemasaran seperti iklan yang komunikasinya bersifat satu
arah, promosi menggunakan media interaktif memungkinkan pengguna untuk dapat
berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga (real time). Internet merupakan media
yang dapat digunakan untuk melakukan semua elemen dari bauran promosi (Belch,
2001).
Situs web atau website
menawarkan banyak keuntungan bagi berbagai macam golongan pengguna, serta
menawarkan berbagai macam manfaat, seperti menghemat waktu, tempat dan biaya. Situs web merupakan identitas perusahaan
di internet, semacam ’kartu nama atau brosur elektronik’ interaktif yang dapat
dengan mudah diperbaharui isi dan tampilannya, serta dapat diakses selama 24
jam dari seluruh penjuru dunia (Morissan, 2010).
Menurut Bly, Rober W (2006) cara-cara
dalam mendesain sarana promosi adalah 1) bagi-bagilah naskah menjadi beberapa
bagian, 2) gunakan kalimat yang pendek-pendek, 3) gunakan format bullet (nomor, daftar), 4) gunakan alat
bantu visual untuk menunjukkan produk atau jasa, 5) tampilkan kesaksian dari
para konsumen yang puas, 6) berikan nomor telepon bebas pulsa, 7) berikan
pendekatan pada tawaran, 8) tonjolkan keuntungan yang dapat diperoleh oleh
konsumen, 9) tonjolkan jaminan yang diberikan, 10) berikan keterangan tempat.
Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan untuk memromosikan TBM dapat dilakukan melalui kegiatan
inovasi dan kreatif, antara lain.
1.
Pameran
Pameran merupakan sarana menyampaikan
informasi kepada masyarakat dalam jangkauan yang luas. TBM dapat memanfaatkan
pameran sebagai sarana promosi TBM. Sasaran pameran ini adalah agar terwujudnya
promosi dan informasi mengenai TBM kepada masyarakat melalui kegiatan pameran.
TBM dapat menjadi penyelenggara pameran atau ikut serta dalam pameran yang
diadakan oleh pihak lain.
Menurut De Saez (2002), dalam pameran
yang terpenting adalah komunikasi langsung dengan target promosi. Petugas yang
mengikuti pameran adalah
mereka yang
diharapkan bisa memberikan informasi secara komprehensif pada pengunjung
pameran. Pegelola akan berinteraksi langsung dengan pengunjung pameran yang
mungkin belum pernah mengenal TBM.

Materi yang dipersiapkan untuk
mengikuti pameran adalah koleksi buku, foto-foto kegiatan, buku gambar, alat
peraga, buku pengunjung, dan juga kartu nama pengelola TBM.
2.
Seminar
3.
Meningkatkan
minat membaca dan kegemaran menulis
TBM dapat dijadikan sebagai tempat
berkumpulnya masyarakat. Aktivitas yang bisa dikembangkan bisa bermacam-macam.
Mengadakan story telling,
mendiskusikan buku-buku dengan tema tertentu secara berkala, mempresentasikan
bacaan yang berkesan dari seseorang, mengulas tema-tema hangat di media massa
atau bisa yang paling sederhana seperti bermain scrabble, monopoli dan teka-teki silang.
4.
Memberikan
keterampilan mengelola informasi
Sumber daya elektronik yang baru
merupakan tantangan tersendiri bagi pengguna TBM. Penggunaan sumber daya
elektronik yang baru dapat sangat membingungkan. Pengelola TBM dapat memberikan
bantuan guna memilih informasi yang relevan dan bermutu dari internet dalam
waktu sesingkat mungkin.
5.
Mengembangkan
kreatifitas anak
TBM meupakan tempat yang nyaman bagi
anak-anak untuk beraktivitas. TBM menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat
dinikmati anak sekaligus mengembangkan daya kreatifitas mereka. Kegiatan
tersebut harus dilakukan secara berkala hingga kebutuhan pengetahuan dan
rekreatif anak terpenuhi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
kreatifitas anak adalah.
a.
Kegiatan yang
melatih imajinasi dan kemampuan berbahasa anak baik lisan maupun tulisan, baik
teks maupun visual seperti mendongeng, membaca lantang, membuat puisi, workshop menggambar.
b.
Kegiatan yang
melatih kemampuan matematis dan motorik seperti kelas origami dan puzzle.
c.
Kegiatan yang
melatih kemampuan sosialisasi anak dengan anak lainnya seperti nonton bareng.
d.
Kegiatan
kompetitif yang melatih daya saing anak dalam berinovasi dan berkreasi seperti
lomba-lomba, pemilihan pengunjung terbaik.



Lomba merupakan salah satu kegiatan promosi penjualan dimana melalui kegiatan tersebut dapat memberikan nilai tambah atau insentif serta dapat merangsang pola pikiran pengguna dengan segera sehingga mereka mau mendatangi bahkan menggunakan koleksi dan layanan yang tersedia di TBM. Jenis perlombaan yang dapat dilaksanakan antara lain lomba berhitung cepat, baca buku (sinopsis), cerdas cermat, adu cepat mennghafalkan tiga buah judul buku dan nama pengarangnya, lomba memasak, lomba uji pemahaman mengenai tanaman obat, lomba baca puisi, lomba mewarnai dan lomba mengarang.
Melalui
perlombaan tersebut, peserta diberikan hadiah hal ini bertujuan untuk menstimulir
masyarakat agar mau mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan yang
tersedia di TBM secara berkelanjutan.
6.
Menyelenggarakan
diskusi tematik
TBM dapat menyelenggarakan berbagai
acara diskusi tematik yang akan membahas suatu tren atau topik baru yang sedang
berkembang di masyarakat. TBM dapat mengundang nara sumber terkait dengan hal
tersebut untuk mengupas tren/isu atau topik tersebut. Dengan melakukan kegiatan
ini, TBM dapat menjadi fasilitator bagi pengunjung pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk secara up
to date mendiskusikannya sarana untuk menambah dan memperdalam pemahaman
akan suatu tren atau topik tersebut. Beberapa kegiatan diskusi tematik lainnya
yang dapat diselenggarakan di TBM seperti bedah buku baru atau buku yang sedang
menjadi pembicaraan mayarakat saat itu, TBM dapat mengundang peneliti buku atau
nara sumber yang berkompeten atau yang terkait untuk membahas tema atau judul
buku tersebut.
7.
Menyelenggarakan
kegiatan literasi lainnya
TBM dapat dimanfaatkan secara informal
sebagai lingkungan yang indah, berbudaya serta merangsang dengan memiliki
sumber daya berupa majalah, novel dan terbitan lain serta audio visual.
Kegiatan literasi lainnya dapat diselenggarakan di TBM, misalnya kegiatan
pameran, perayaan hari buku, perayaan hari aksara, perayaan hari buku sedunia
dan hari literasi internasional.
Selain melalui media cetak dan
kegiatan-kegiatan promosi, promosi TBM juga dapat dilakukan melalui words of mouth. Promosi dari mulut ke
mulut merupakan komunikasi personal yang dianggap efektif dalam memberikan
informasi mengenai jasa dan layanan yang tersedia di dalam TBM. Promosi dari
mulut ke mulut juga efektif untuk memperngaruhi seseorang, karena informasi
yang diberikan seorang individu lainnya biasanya dianggap jujur karena mereka
yang mengalaminya sendiri. Words of mouth
merupakan komunikasi personal yang dianggap sangat efektif dalam memberikan
informasi mengenai segala hal. Words of
mouth juga sangat efektif untuk mempengaruhi seseorang karena kebanyakan
masyarakat umum lebih cenderung mempercayai informasi produk mereka dengar dari
kenalan atau orang yang sudah dipercaya dibandingkan dengan informasi yang
dipasang di media.
Dalam melakukan kegiatan promosi, pengelola
TBM berperan penting karena mereka diharapkan dapat berkomunikasi secara
representatif dalam menyampaikan informasi mengenai jasa dan layanan yang
tersedia di TBM. Pengelola TBM akan berinteraksi langsung dengan pengguna dan
pengelola TBM dapat melihat reaksi pengguna mengenai jasa dan layanan TBM yang
telah ditawarkan. Kesadaran pengelola TBM bahwa mereka merupakan salah satu
sarana promosi TBM sebaiknya menjadi kesadaran bersama agar tanggung jawab
memromosikan TBM tidak hanya menjadi tanggung jawab ketua TBM saja melainkan
seluruh pengelola TBM.
Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi
di TBM adalah (IFLA UNESCO, 2001).
1.
Dana
Pendanaan sangat penting untuk
keberhasilan sebuah perpustakaan umum dalam memenuhi perannya. Tanpa adanya
pendanaan dalam waktu jangka panjang, suatu perpustakaan tidak mungkin
menyediakan layanan secara efektif hanya dengan mengandalkan sumber daya yang
tersedia. Begitu pula dengan TBM, tanpa dana yang memadai tidak akan dapat
bertahan untuk membiayai segala kegiatan operasional TBM.
2.
Sumber Daya
Manusia
Staf merupakan sumber daya yang sangat
penting dalam menjalankan segala kegiatan di perpustakaan. Agar memberikan
layanan terbaik kepada pengguna diperlukan staf yang terlatih dan memiliki
motivasi yang tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan. Staf
juga harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai kebijakan layanan di TBM, hal
ini dapat diterapkan melalui kemampuan mereka dalam melakukan pelayanan
terhadap pengguna TBM.
Dalam buku yang dikeluarkan Departemen Pendidikan
Nasional (2006), tenaga pengelola TBM merupakan komponen utama dalam kegiatan
TBM. Perkembangan dan pembinaan serta pemberdayaan TBM banyak ditentukan oleh
kemampuan tenaga pengelola. Begitu pula dengan kegiatan promosi, keberadaan
tenaga pengelola TBM diperlukan sebab merekalah sebagai pelaku kegiatan promoi
di TBM dalam memromosikan jasa dan layanan TBM kepada masyarakat.
3.
Koleksi
Dalam buku pedoman umum penyelenggaraan
perpustakaan umum (1999), koleksi perpustakaan harus mencakup bahan pustaka terpilih,
informasi yang terkandung harus cocok dengan keperluan dan mampu
dibaca/didengar dan dimengerti oleh masyarkat.
Jumlah koleksi TBM minimal 300 judul,
terdiri atas buku, majalah, surat kabar, leaflet
dan bahan audio visual. Dalam rangka pengembangan dan pembinaan minat baca
masyarakat maka diharapkan koleksi terbesar dari 1 (satu) unit TBM adalah 40 %
bahan bacaan hiburan, 30 % ilmu pengetahuan praktis, sedang sisanya 30 % adalah
ilmu-ilmu lainnya seperti agama, politik, kesenian, hukum, pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN
Asri, Marwan. 1991. Marketing. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN
Bly, Robert W. 2006. The Complete Ideal’s Guides: Direct
Marketing. Jakarta: Prenada
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.
Jakarta: PT. Grasindo
Sameto, Hudoro. 2004. Proses Pembuatan Marketing Plan.
Jakarata: PT. Gramedia Pustaka Utama
0 Response to "promosi tbm"
Post a Comment